Jumat, 11 Januari 2013

3 Bagian karya ilmiah



1.      Karangan Ilmiah
adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan karangan ilmiah antara lain :
v  Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis
v  Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya
v  Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya
v  Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya
v  Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian
Manfaat penyusunan karangan ilmiah bagi menulis adalah berikut :
ü  Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
ü  Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
ü  Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
ü  Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
ü  Memperoleh kepuasan intelektual
ü  Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
ü  Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

2.      Penulisan ilmiah
adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan sasaran tertentu
 Contoh  penulisan ilmiah DAFTAR ISI

3.      Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.
Contoh Laporan Ilmiah :
·         Bagian Pendahuluan terdiri dari :
v  Judul
v  Kata Pengantar
v  Daftar isi
·         Bagian Isi terdiri dari :
v  Pendahuluan
v  Bahan dan metode
v  Hasil kegiatan
v  Pembahasan
·         Bagian Penutup terdiri dari :
v  Daftar pustaka
v  Lampiran 

Sumber : http://haadiernanda.blogspot.com/2012/11/karangan-ilmiah-penulisan-ilmiah-dan.html

PENALARAN INDUKTIF



A.    Definisi Penalaran Induktif
Penalaran adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.Metode berfikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berfikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.Catatan bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. Tapi kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar.
Contoh penalaran induktif adalah : kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata. Setiap hewan punya mata. Penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. Untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Cirri-ciri Paragraf Induktif yaitu :
Ø  Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
Ø  Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
Ø  Kesimpulan terdapat diakhir paragraph
Ø  Menemukan kalimat utama,gagasan utama,kalimat penjelas
Ø  Kalimat utama paragraph induktif terletak diakhir paragraph
Ø  Gagasan utama terdapat pada kalimat utama
Ø  Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama yakni,yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus
Ø  Kalimat penjelasan merupakan kalimat yang mendukung gagasan utama

Jenis-jenis Penalaran Induktif yaitu :
1.      Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan secara umum bardasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EB23 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EB23 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia. 

Macam-macam generalisasi yaitu :
·         Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
·         Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.

2.      Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang memilki sifat yang sama.
Contoh :
Andi adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Aldo, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.

3.      Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala – gejala yang saling berhubungan
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Jika dipanaskan emas memuai

Macam-macam Hubungan Kasual yaitu :
·         Sebab-akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008)
·         Akibat-sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.
·         Akibat-akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit

                                                   
Sumber :